
Dompu Inmas_ Setelah Rangkaian Ujian Nasional untuk tingkat Madrasah Aliyah Selesai, kini giliran Madrasah Tsanawiyah melaksanakannya, dan hal ini serempak dilaksanakan secara Nasional selama 4 hari (tanggal 23 – 26 April 2018).
Senin pagi, (23 /4/18) Kapala kantor Kementerian Agama kabupaten Dompu H. Syamsul Ilyas memulai aktifitasnya dengan mengunjungi Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Dompu guna melakukan pemantauan hari pertama pelaksanaan UNBK.
Didampingi Kepala MTsN 1 Dompu, sejumlah Guru dan Tim monitoring dari Kakanwil kementerian Agama prov. Nusa Tenggara Barat menyaksikan langsung pelaksanaan ujian Nasional dari kelas ke kelas, untuk memastikan pelaksanaan UNBK di Madrasahnya berlangsung lancar dan sukses.
Dikesempatan tersebut, Kapala Kankemenag Dompu meminta secara khusus kepada operator jaringan agar betul betul memastikan server dan jaringan tidak terganggu yang imbasnya bisa mengganggu konsentrasi peserta ujian dalam menyelesaikan soal soal ujiannya.
Diharapkannya, agar pihak madrasah menjaga integritasnya di ujian nasional ini, jangan sama sekali melakukan tindakan yang bisa mencederai proses Ujian nasional.
“Kita ini Madrasah, jaga nama baik kita, jangan kotori dengan prilaku tidak jujur dan tidak fair kita harus tunjukkan bahwa Madrasah itu hebat dan bermartabat,” pintanya.
Menurut Kepala Madrasah Tsyanawiyah Negeri 1 Dompu Ilham, di Tahun 2018 ini Jumlah siswa yang mengikuti pelaksana UNBK sejumlah 136 orang yang murni siswa/siswi MTsN 1 Dompu, sedangkan KKM yang menggabung menggunakan sistim ujian kertas pensil (UNKP) sejumlah 6 madrasah yang siswanya berjumlah 104 dan menggunakan ruangan di MTsN 1 Dompu.
Adapun computer yang digunakan untuk UNBK tambah Ilham sejumlah 30 unit di MTsN 1 Dompu dan membagi peserta ujian dalam 3 kelompok, yang dimulai dari jam 07.30. sedangkan ujian nasional yang menggunakan pensil kertas (UNKP) dimulai dari jam 11.00.
Di kabupaten Dompu sendiri ngkap H. Syamsul tidak semua madrasah sudah mampu melaksanakan UNBK hanya madrasah negeri dan MTs Al Qausar pajo salah satu madrasah swasta yang mempunyai perangkat computer yang melaksanakan UNBK dan lebih banyak lagi jumlah Madrasah yang melaksanakan UN berbasis kertas pensil (UNKP) karena keterbatasan infrastruktur dan sarana, kebanyakan yang berada di pelosok atau daerah terpencil yang sulit mendapatkan jaringan internet.
“Akan tetapi, keterbatasan tersebut diharapkan tidak mengurangi semangat para Madrasah untuk menunjukkan kualitasnya dalam pelaksanaan UN dan mendapatkan Hasil Ujian Nasional yang memuaskan,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Dompu. Ml